Apa Itu Konsumtif? Yuk, Cari Tahu Lebih Jauh di Sini!

Anda pasti sudah sering mendengar istilah konsumtif dalam kehidupan sehari-hari. Memang konsumtif adalah sebuah hal yang melekat dengan kehidupan setiap manusia. Apalagi kita semua selalu memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi setiap saat. Mari kenali lebih jauh apa sebenarnya konsumtif itu dan bagaimana cara untuk mengelolanya dengan baik.

Pengertian Konsumtif

Konsumtif adalah sebuah kata sifat yang berarti mengkonsumsi atau memakai. Artinya jika Anda melakukan kegiatan konsumtif berarti Anda hanya mengkonsumsi atau menggunakan barang tersebut tetapi tidak menghasilkannya sendiri. Perilaku ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari.

Bagaimanapun juga perilaku konsumtif menjadi sebuah kebiasaan sekaligus kebutuhan bagi manusia. Namun meskipun sudah menjadi kebiasaan atau kebutuhan tetapi perilaku ini tetap harus dikendalikan. Jangan sampai Anda melakukan perilaku konsumtif secara tidak bijak sampai akhirnya merugikan diri sendiri.

Perilaku konsumtif pada dasarnya sudah ada sejak zaman dahulu. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, perilaku konsumtif juga ikut berkembang. Sampai akhirnya perilaku tersebut semakin meningkat intensitasnya seiring dengan perkembangan media belanja online seperti e-commerce di era digital ini.

Anda juga pasti tahu kalau perilaku konsumtif ini pada akhirnya diikuti dengan pengeluaran uang. Artinya Anda harus mengeluarkan uang untuk mendapatkan barang atau sesuatu yang bisa dikonsumsi. Jadi jika tidak dikontrol dengan baik maka pengeluaran Anda bisa saja membengkak dari waktu ke waktu.

Bentuk Perilaku Konsumtif

Ada beberapa bentuk perilaku konsumtif yang sebaiknya Anda kenali. Tujuannya agar Anda bisa mencegahnya sebelum berkembang tanpa kendali. Berikut adalah beberapa bentuk perilaku konsumtif yang perlu Anda ketahui:

1. FOMO

Pertama ada FOMO atau fear of missing out. Ini merupakan salah satu bentuk perilaku konsumtif dimana Anda ingin selalu membeli sesuatu karena takut ketinggalan tren. Jadi apapun yang sedang tren akan selalu diikuti supaya tidak ketinggalan. Padahal bisa jadi barang tersebut sebenarnya tidak sesuai dengan kebutuhan Anda.

2. Konsumtif karena Gengsi

Ada juga orang yang menjalani kehidupan konsumtif karena gengsi semata. Rasa gengsi ini dipelihara demi menunjukkan tingkatan status sosial yang tinggi. Pada akhirnya Anda akan berusaha membeli benda-benda yang tidak dibutuhkan namun bisa membuat Anda memiliki tingkat sosial lebih tinggi.

3. Hedonisme

Selanjutnya ada hedonisme atau gaya hidup mewah yang juga akan membuat pengeluaran Anda meningkat tajam. Hedonisme ini juga termasuk perilaku konsumtif yang sebenarnya tidak perlu. Tujuannya untuk memberi kepuasan kepada diri sendiri dan menunjukkan kepada orang lain tentang gaya hidup Anda yang mewah.

4. Impulsif

Banyak orang yang mengalami kebiasaan impulsif dalam kehidupannya. Impulsif merupakan kondisi dimana Anda tiba-tiba membeli sesuatu atas dorongan emosional atau tanpa pertimbangan matang. Jadi tiba-tiba belanjaan Anda jadi banyak dalam waktu singkat tanpa ada perhitungan dulu.

Mengendalikan Perilaku Konsumtif

Anda bisa membayangkan bagaimana jadinya jika perilaku konsumtif ini terus dipelihara namun tidak dikontrol dengan baik. Tentu saja pengeluaran jadi membengkak dan Anda akan merasakan kerugian sendiri. Itulah mengapa Anda perlu menerapkan beberapa tips ini agar bisa mengendalikan perilaku konsumtif tersebut:

1. Kenali Kebutuhan dan Keinginan

Pertama-tama Anda harus mengenali kebutuhan dan keinginan. Pahami apa perbedaannya sehingga Anda tahu mana yang memang harus dibeli dan mana yang tidak. Ini juga akan membantu Anda terhindar dari perilaku FOMO dan tindakan belanja secara impulsif.

Anda tahu apa saja yang perlu dibeli karena kebutuhan bukan hanya sekadar mengikuti tren. Anda juga bisa memahami apa saja benda-benda yang hanya diinginkan tapi sebenarnya nanti tidak akan terpakai.

2. Selalu Lakukan Budgeting

Anda bisa lebih bijak mengeluarkan uang jika sebelumnya sudah melakukan budgeting atau membuat rencana anggaran. Tuliskan apa saja rencana pengeluaran Anda sesuai kebutuhan. Hitung berapa total biaya yang harus dikeluarkan untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut. Sesuaikan pengeluaran Anda dengan pemasukan yang didapatkan.

3. Belanja sesuai Kebutuhan dan Kemampuan

Pastikan untuk berbelanja sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing. Bagaimanapun juga setiap orang memiliki kemampuan finansial yang berbeda-beda. Jangan menganggap posisi Anda sama dengan orang lain. Tidak perlu berusaha menyamai mereka karena kemampuan Anda dengan mereka berbeda. Jadi sesuaikan saja dengan kemampuan sendiri agar tidak merugi di masa depan.

Bagaimana jika sudah terlanjur konsumtif? Berusahalah untuk memperbaiki kebiasaan tersebut dan mengontrolnya sebaik mungkin. Perbaiki secara perlahan-lahan dan jika perlu dana tambahan, Anda bisa mengajukannya di BFI Finance. Di sini Anda bisa mendapatkan tambahan modal usaha untuk menambah pemasukan sehingga tingkat konsumsi bisa ditingkatkan.

Melalui BFI Finance Anda bisa mendapatkan pinjaman modal usaha dengan mudah dan praktis. Dijamin aman dan prosesnya juga tidak memakan waktu yang lama. Modal usaha ini bisa diandalkan untuk meningkatkan pemasukan secara optimal. Jika dimanfaatkan dengan baik maka modal ini bisa dikelola untuk meningkatkan stabilitas finansial Anda.