Saat Napas Jadi Hal yang Paling Berharga: Pengalaman Menyewa Alat Bantu Pernapasan di Sidoarjo

Saya tidak pernah menyangka, satu momen sederhana seperti menarik napas dalam-dalam bisa terasa sangat berharga—sampai akhirnya ayah saya kesulitan melakukannya.
Usianya sudah 71 tahun. Awalnya cuma batuk-batuk kecil, lalu jadi sesak setiap kali jalan ke kamar mandi. Setelah cek ke dokter, ternyata paru-parunya sedang bermasalah. Dokter menyarankan agar di rumah disiapkan alat bantu pernapasan, seperti oxygen concentrator untuk membantu suplai oksigen selama masa pemulihan.
Sebagai anak, saya ingin memberi yang terbaik. Tapi, tentu saja saya juga realistis. Kami tidak tahu berapa lama alat itu akan digunakan. Dan kalau harus beli, biayanya tidak kecil, belum lagi perawatannya. Akhirnya saya mulai mencari tempat sewa alat bantu pernapasan di Sidoarjo.
Bingung Antara Beli atau Sewa? Saya Juga
Saya sempat diskusi dengan beberapa saudara. Ada yang menyarankan beli saja sekalian, siapa tahu butuh jangka panjang. Tapi saya lebih condong ke opsi menyewa dulu, sambil melihat perkembangan kondisi ayah. Lagi pula, alat seperti ini bukan sesuatu yang bisa disimpan sembarangan. Ada prosedur, ada perawatan, dan harus selalu dalam kondisi baik.
Setelah menimbang-nimbang, saya cari layanan rental alat medis. Khususnya yang melayani area Sidoarjo, dan pastinya harus terpercaya. Saya ingin alat yang terjamin fungsinya, bersih, dan ada garansi. Tidak bisa main-main kalau menyangkut pernapasan.
Menemukan Solusi yang Bikin Tenang
Pencarian saya membawa ke sebuah penyedia layanan sewa alat bantu pernapasan Sidoarjo bergaransi. Dari awal buka websitenya saja sudah terasa profesional. Penjelasan alatnya lengkap, ada gambar, ada spesifikasi, dan yang paling bikin lega: mereka berani kasih garansi.
Saya langsung hubungi nomor admin yang tertera. Ternyata responsnya cepat dan informatif. Saya diberi pilihan alat bantu napas sesuai kebutuhan ayah, mulai dari oxygen concentrator, nebulizer, hingga tabung oksigen portabel untuk berjaga-jaga kalau mau dibawa keluar rumah.
Yang bikin saya yakin adalah cara mereka menjelaskan proses pemakaian dan garansi unit. Jadi kalau ada masalah teknis selama pemakaian, alat bisa diganti atau dicek ulang tanpa ribet. Ini penting banget buat keluarga pasien yang lagi dalam kondisi rawan.
Proses Pengiriman yang Sigap dan Tepat Waktu
Besoknya, alat langsung dikirim ke rumah. Dikirim dalam kondisi rapi, bersih, dan dilengkapi panduan penggunaan. Petugas juga ramah dan bantu setting alat di rumah. Mereka pastikan tekanan oksigen berjalan normal dan semua tombol bisa kami pahami.
Ayah saya waktu itu agak canggung saat pertama kali mencoba. Tapi setelah terbiasa, beliau justru merasa lebih tenang. Tidak lagi ngos-ngosan saat bicara. Tidurnya juga lebih nyenyak karena aliran oksigen stabil.
Sebagai anak, saya melihat ini sebagai kelegaan emosional. Tidak hanya untuk beliau, tapi juga buat kami sekeluarga yang mengawasi 24 jam.
Kenapa Garansi Itu Penting?
Mungkin ada yang bertanya, kenapa harus pilih yang bergaransi?
Jawabannya simpel: alat bantu pernapasan bukan alat sembarangan. Fungsinya vital. Kalau tiba-tiba bermasalah—entah aliran tidak stabil, atau suara mesin terlalu keras—dan kita tidak punya jaminan garansi, bisa gawat.
Waktu saya menyewa, saya memang tidak berharap alatnya rusak. Tapi tetap tenang karena tahu ada jaminan penggantian. Ini seperti asuransi kecil yang sangat berarti.
Dan nyatanya, selama 2 minggu pertama pemakaian, alat berfungsi dengan baik. Tapi di minggu ketiga, ada sedikit kendala suara mesin agak kasar. Saya lapor via WhatsApp, dan keesokan harinya teknisi datang untuk ganti alat tanpa biaya tambahan.
Macam-Macam Alat Bantu Napas yang Bisa Disewa
Saya jadi tahu, ternyata alat bantu napas itu bukan cuma satu jenis. Berikut beberapa yang saya pelajari dari pengalaman kemarin:
- Oxygen Concentrator: Alat utama yang digunakan ayah. Menyaring udara sekitar jadi oksigen murni.
- Tabung Oksigen: Biasanya digunakan kalau perlu mobilitas, seperti ke rumah sakit atau acara keluarga.
- Nebulizer: Alat semprot uap untuk pasien dengan gangguan saluran napas seperti asma.
- Bipap/Cpap: Alat bantu napas yang lebih kompleks, biasa dipakai untuk kondisi tertentu seperti sleep apnea.
Masing-masing punya fungsi dan karakteristik berbeda. Untungnya, saya bisa konsultasi dulu sebelum memilih.
Cerita dari Teman: Alat yang Sama, Kebutuhan Berbeda
Setelah melewati semua ini, saya jadi lebih peka. Ternyata banyak teman saya yang juga pernah menyewa alat serupa untuk orang tuanya.
Salah satu teman saya menyewa nebulizer untuk anaknya yang punya asma. Ada juga yang menyewa tabung oksigen karena neneknya kena pneumonia ringan. Bahkan ada yang menyewa portable oxygen karena keluarganya mau mudik bawa orang tua yang butuh oksigen sesekali.
Semua cerita itu bikin saya sadar: sewa alat bantu napas itu bukan cuma untuk kondisi darurat. Tapi bisa jadi solusi jangka pendek, jangka panjang, atau bahkan preventif. Selama dilakukan di tempat yang terpercaya dan punya sistem jelas, itu sangat membantu.
Lebih dari Sekadar Alat
Pengalaman ini bukan hanya tentang menyewa mesin. Tapi tentang kepercayaan.
Saya percaya bahwa layanan seperti ini hadir bukan cuma untuk bisnis, tapi untuk bantu keluarga seperti kami melewati masa-masa sulit. Ada rasa syukur ketika melihat ayah bisa tidur lebih nyenyak, bisa duduk tanpa sesak, bahkan bisa ngobrol sambil tersenyum.
Semua itu terasa sangat manusiawi. Bukan hanya soal teknologi, tapi soal empati.